TELITIK.com, Banda Aceh – Bisnis kecantikan dan perawatan wajah saat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menggiurkan. Pasalnya, kesadaran masyarakat untuk merawat kecantikan dan kesehatan kulit wajah terus meningkat, tidak hanya kaum hawa termasuk juga kaum adam.
Di sisi lain, kepercayaan masyarakat terhadap brand skincare lokal juga terus menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Ini sejalan dengan survey yang dilakukan TikTok dalam Beauty Brand Playbook bahwa 61 persen responden mengaku lebih memilih brand lokal.
Tak heran bila makin banyak pelaku usaha yang ingin berkecimpung dan mengambil ceruk pasar di industri kecantikan ini. Memulai bisnis kecantikan ini memang susah-susah gampang. Sebab, pemilik usaha harus mengetahui terlebih dahulu siapa pangsa pasar yang dituju lalu membuat formulasi produk yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pangsa pasarnya.
Beruntung untuk memulai bisnis skincare saat ini tidak perlu membuat pabrikan pengolahan sendiri yang membutuhkan pendanaan besar. Sebab pelaku usaha bisa memanfaatkan jasa makloon yang dapat meracik dan memproduksi brand beauty untuk dikembangkan.
Salah satu perusahaan maklon yang telah dipercaya oleh lebih dari 1000 brand untuk memproduksi berbagai jenis produk kecantikan adalah PT Nose Herbalindo yang telah berdiri sejak 2016 lalu.
General Marketing & Product Development PT Nose Herbalindo Sri Rahayu Widya Ningrum mengatakan meski ada ratusan hingga ribuan brand kecantikan yang menggunakan jasa mereka tetapi formulasi antara brand yang satu dan lainnya berbeda.
“Masing-masing brand memiliki formulasi yang kelebihan dan keunikan yang membuatnya spesial dan membedakannya dengan brand lainnya,” ujar wanita yang akrab disapa Ayu ini di sela acara seminar eksklusif PT Nose Herbalindo.
Lantas berapa investasi yang harus disediakan oleh brand yang ingin membuat produknya di Nose Herbalindo? Ayu mengatakan untuk membantu para pelaku usaha pemula mengembangkan bisnis skincare, pihaknya meluncurkan paket bisnis untuk 5 produk seharga Rp100 juta sudah termasuk produk dan packaging. Mulai dari day cream, night cream, toner facial, hingga serum dengan jumlah per produk minimal 1.000 pieces.
Jika tidak memiliki modal sebesar itu, calon klien cukup mengeluarkan modal sekitar Rp20 juta hingga Rp30 juta untuk membuat satu jenis produk dengan jumlah pemesanan minimal 1.000 pieces sudah termasuk produk dan kemasan.
“Sebetulnya minimal pemesanan per produk adalah 3.000 pcs, tetapi pada saat cosmobeaute 2022 kemarin kami meluncurkan paket promo untuk 1.000 pcs tetapi mereka hanya bisa menggunakan formulasi yang sudah ready, tidak bisa request,” jelasnya.
Biasanya untuk membuat satu produk dibutuhkan waktu sekitar 5 hingga 7 bulan mulai dari riset, menemukan formulasi yang tepat, melalui proses uji klinis, pengemasan, mendapatkan sertifikat dari BPOM, hingga siap jual dan diantarkan ke warehouse customer.
Saat ini, Nose sudah memiliki pabrik di Sunter dengan luasan 1 hektar. Seiring makin pesatnya pertumbuhan bisnis brand-brand kecantikan yang menggunakan Nose sebagai maklon mulai dari Somethinc, Evershine, Teratu, Everwhite, n’Pure dan lain sebagainya, pihaknya siap menambah pabrik baru yang berlokasi di Bogor dengan luas mencapai 5 hektar.
“Saat ini kapasitas produksi kami untuk pabrik di Sunter sekitar 500.000 sampai 1 juta pcs per bulan. Dengan adanya pabrik baru harapannya kapasitas produksi bisa meningkat berkali lipat. Kami juga terus memperbaharui teknologi dan inovasi produk serta bahan aktif yang digunakan,” ucapnya.
Selain memproduksi dan membantu membuat packaging, pada 2023 ini pihaknya juga siap membantu klien yang ber maklon di Nose untuk dapat berbisnis dengan hasil maksimal dengan membantu mempromosikan setiap produk yang launching di akun media sosial Nose.
Termasuk mengadakan seminar yang dapat membantu para mitra meningkatkan keterampilan pemasaran online, dan mempromosikan produknya secara efektif melalui TikTok.
Selain Nose Herbalindo, perusahaan maklon yang banyak digunakan oleh beberapa brand kecantikan Koji Plankton. Namun, sejak setahun terakhir Sendi Siswanto pemilik usaha Koji Plankton mulai merintis brandnya sendiri dengan mengusung brand KOJICPLANKTON.
Meski baru satu tahun diluncurkan, brand ini berhasil menyedot perhatian anak muda di Tanah Air dan menjadi salah satu brand populer di salah satu platform sosial commerce di Indonesia. “Saat ini penjualan kami mengandalkan TikTok,” ucapnya.
KOJICPLANKTON sendiri merupakan sabun pemutih yang digandrungi remaja-remaja di Indonesia. Dengan kandungan bahan di dalamnya, sabun ini diklaim bisa mengurangi pigmentasi dan menurunkan intensitas melanin sehingga kulit jadi lebih putih, mulus dan bebas noda.
Sendi menjelaskan, dengan diterimanya brand ini di pasar anak muda Indonesia, kini pihaknya tengah bersiap untuk mengincar pasar internasional. Bahkan untuk memenuhi orderan KOJICPLANKTON, bahkan dalam setahun Sendi harus membangun 4 pabrik kosmetik.
Selain KOJICPLANKTON, Sendi Siswanto juga memiliki brand-brand lain seperti Titangel, Rasa Cinta, Gladiator Titan Mens, dan lainnya.[]
Discussion about this post