Suasana Ramadan di Aceh juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Serambi Mekkah itu, salah satunya turis asal Malaysia.
***
JAM baru menunjukkan pukul 17.30 WIB, namun suasana di halaman Masjid Raya Baiturrahman sudah sangat ramai. Mereka berkelompok, baik para pemuda maupun para keluarga. Ada yang berdiskusi santai, ada juga yang bermain bersama keluarga.
Para pengunjung mengaku ingin berbuka puasa bersama di halaman Masjid Raya Baiturrahman, tampak beberapa bungkus takjil di tangan mereka.
“Dari pada keliling kota dengan suasana macet, lebih baik kami bersantai di sini (Masjid Raya Baiturrahman). Sekalian salat magrib dan teraweh disini,” kata Ilham kepada telitik.com, Kamis 30 Maret 2023.
Ilham merupakan mahasiswa tingkat akhir di salah satu kampus negeri di Banda Aceh. Pria asal Kota Binjai itu mengaku sudah empat tahun menjalani puasa Ramadan di Banda Aceh.
“Sudah empat tahun berpuasa di sini (Banda Aceh), karena faktor kuliah. Pertama kali menjalani puasa Ramadan di sini sungguh mengagumkan, hal ini tentu berbeda dengan daerah di luar Aceh,” ujarnya.
Menurut Ilham, yang membedakan suasana puasa di Aceh dengan provinsi lain dikarenakan aturan yang diterapkan suatu daerah.
“Misalnya di Aceh, dengan diterapkan Syariat Islam makan suasana puasanya lebih terasa. Tidak ada warung makanan yang buka sebelum pukul 16.00 WIB. Hal ini tentu berbeda dengan daerah lain,” sebutnya.
Kemudian, lanjut Ilham, suasana malam Ramadan juga sangat terasa, dimana warung kopi atau pusat perbelanjaan tutup hingga selesai salat tarawih.
“Ini yang membedakan suasana Ramadan di Aceh dengan di luar. Terus malamnya juga lebih syahdu dengan adanya alunan ayat suci Alquran yang dibacakan dari meunasah atau masjid,” kata Ilham.
***
Suasana Ramadan memang selalu dinantikan oleh seluruh warga muslim di berbagai pelosok negeri, tak terkecuali di Aceh.
Sebagai satu-satunya provinsi yang diberikan otonomi khusus oleh Pemerintah Indonesia untuk memberlakukan sistem hukum syariat Islam. Bisa dibayangkan suasana kehidupan beragama Islam di Aceh berbeda dengan tempat lain. Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi tidak terkecuali. Bulan Ramadan di kota Banda Aceh sangatlah semarak. Kita benar-benar bisa merasakan suasana islami karena warga Aceh banyak beribadah di bulan ini dibandingkan bulan-bulan lainnya.
Suasana Ramadan di Aceh juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke Serambi Mekkah itu, salah satunya turis asal Malaysia.
General Manager Elsafar Tour adn Travel Muhammad Sufri mengatakan, suasana Ramadan di Aceh sangt digemari turis asing, khususnya yang berasal dari negara tetangga, Malaysia.
“Kalau turis asing itu didominasi Malaysia. Mereka ingin merasakan Ramadan di Aceh dengan khusyuk. Suasananya sepi, hening, dan khusyuk. Warung tutup saat siang hari,” katanya.
Tak hanya turis asing. Wisatawan nusantara juga berkunjung ke Aceh saat Ramadan yang kebanyakan dari Pulau Sumatera.
“Mereka memilih Aceh untuk kulineran, suasana buka puasa dengan menu lokal, dan ibadah yang khusyuk di Masjid Baiturrahman,” terangnya.
Wisata Religi
Momen bulan Ramadan merupakan momen spesial yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Banyak umat muslim mulai mencari ketenangan batin dalam menyambut bulan suci penuh berkah ini. Salah satu yang kerap dilakukan umat muslim di Indonesia adalah melakukan wisata religi. Banyak yang beranggapan, dengan melakukan wisata religi dapat memberikan ketenangan batin dalam diri.
Sebagai daerah yang memiliki status otonomi khusus yang menerapkan syariat Islam. Gak heran kalau Aceh memiliki banyak tempat wisata religi yang menarik untuk dikunjungi, terutama saat bulan Ramadan.
Dari bangunan yang beraksitektur indah, hingga bangunan bersejarah bisa kamu temukan di Aceh. Apalagi kalau kamu merasakan suasana Ramadan di sana, benar-benar bikin betah.
Kalau kamu tertarik berkunjung ke Aceh, jangan sampai melewatkan beberapa wisata religinya. Kira-kira ada apa saja? Berikut beberapa tempat wisata religi di Banda Aceh untuk libur puasa.
1. Masjid Raya Baiturahman ini sangat ikonik. Bangunannya berwarna putih dengan arsitektur bergaya Eropa, Timur Tengah, dan Persia.
2. Masjid Baiturrahim adalah peninggalan Kesultanan Aceh, sekaligus menjadi saksi bisu tsunami 2004.
3. Pemakaman Massal Ulee Lheue menjadi salah satu pemakaman untuk para korban bencana tsunami Aceh.
4. Kamu bisa ziarah ke Makam Teungku Syah Kuala, seorang tokoh yang pernah belajar Islam ke Arab untuk menyiarkan agama Islam di Aceh.
Nah, itu dia beberapa rekomendasi wisata religi di Banda Aceh yang bisa kamu kunjungi saat menjalani puasa Ramadan. Mana yang paling menarik perhatianmu?
Ngabuburit sambil berburu kuliner
Waktu berbuka puasa di bulan Ramadhan menjadi hal yang paling dinanti. Apalagi, tubuh memang butuh energi setelah berpuasa hampir 14 jam. Selama puasa, ngabuburit menjadi kegiatan paling ditunggu-tunggu.
Sambil menunggu berbuka, umumnya masyarakat berburu aneka takjil murah dan enak. Kegiatan ini pun menjadi suatu kesenangan tersendiri.
Tak heran, pada bulan yang penuh berkah ini banyak pedagang musiman menjajakan makanan, mulai dari makanan ringan hingga kuliner berat. Mereka hadir di setiap tepi jalan yang ramai dilewati.
Antusias warga Banda Aceh dalam berburu takjil untuk berbuka puasa bisa dilihat di Kawasan Punge Jurong, Kota Banda Aceh, tepatnya di Gerai Kuliner Ramadan Devy Dean.
Gerai ini menjadi tempat favorit warga, karena menyediakan makanan berat, ringan serta minuman-minuman segar yang cocok untuk berbuka puasa.
Menu tradisional Aceh seperti, keumamah, sie reboh, tiram tumis aceh, dan mi caluk menjadi makanan yang paling banyak diburu warga di Gerai Kuliner Ramadan Devy Dean. Selain banyak pilihan, harganya yang terjangkau juga menjadi daya tarik.
Selain di Punge Jurong, lokasi penjualan takjil juga banyak di Kota Banda Aceh, seperti di kawasan Kampung Baru. Selain lokasinya berdekatan dengan Pasar Aceh, hampir seluruh menu takjil khas Aceh ada di sini. Alhasil, menjadikan lokasi ini ramai dikunjungi warga.
Di sini, Kamu juga bisa menemukan makanan tradisional Aceh, seperti sambai oen peugaga, bubur kanji rumbi, urap, rujak, lemang, dan beragam kuliner lainnya.
Selain dua lokasi tersebut, sepanjang jalan protokol di Banda Aceh kerap dijadikan sebagai lokasi penjualan takjil dengan segala jenis jajanan, tentu dengan harga yang ramah di kantong. Yuk ke Aceh.[] (Iskandar)
Discussion about this post