TELITIK.com, Riyadh – Kota Mekkah mengoperasikan laboratorium keliling di dekat Masjidil Haram untuk memeriksa makanan yang disediakan bagi jamaah dan peziarah selama bulan Ramadan. Fasilitas ini disediakan untuk analisis sampel makanan agar memastikan kesesuaiannya untuk konsumsi.
Juru bicara pemerintah Kota Mekkah Osama Zeitouni mengatakan, layanan tersebut bertujuan untuk mempercepat analisis sampel makanan. Ia menjelaskan, laboratorium keliling terdiri dari perangkat moderen yang menganalisis sampel dan menunjukkan hasilnya dengan cepat dan akurat dalam waktu 18 jam.
“Setiap laboratorium dapat menganalisis dari 100 hingga 150 sampel per hari, termasuk sampel makanan dan air, selain laboratorium pusat di Makkah yang dapat menganalisis 500 sampel per hari,” kata Osama Zeitouni dilansir dari Arab news, Senin 3 April 2023.
Zeitouni menambahkan, Kota Makkah memiliki staf yang memenuhi syarat untuk mengoperasikan laboratorium yang tersebar di beberapa lokasi di area pusat dan di area ramai di sekitar Masjidil Haram.
“Tur inspeksi akan dilakukan di berbagai pasar makanan dan perusahaan untuk dilakukan tes cepat dan menarik sampel untuk analisis di tempat,” sebutnya.
Zeitouni menekankan, laboratorium keliling akan memperkuat sistem keamanan pangan di Makkah dan dapat digunakan di kecamatan dan kotamadya terkait.
“Laboratorium ini akan berkontribusi dalam proses pendeteksian kualitas makanan dan kasus langsung dugaan keracunan makanan, serta akan menghemat waktu dan tenaga dalam proses pemeriksaan sampel makanan dan menindaklanjuti keamanannya selama musim haji dan umrah,” katanya.
Zeitouni menjelaskan, Kota Mekkah berupaya untuk menyediakan semua sarana keselamatan dan keamanan pangan bagi para jamaah dengan melakukan semua jenis analisis untuk memastikan keamanan, terutama dengan jumlah jamaah yang kembali ke tingkat pra-pandemi.
Dia mengatakan, tim inspeksi bekerja sepanjang waktu untuk mengambil sampel langsung dari semua restoran dan penyedia layanan makanan untuk mendeteksi pelanggaran dan segera menanganinya. Ia mencontohkan, kunjungan inspeksi langsung menindak pelanggar, seperti pemberian peringatan dan denda.
Dia juga menegaskan tim inspeksi terkadang menutup tempat ibadah jika pelanggaran yang terdeteksi berdampak langsung pada kesehatan dan keselamatan jemaah.[]
Discussion about this post