TELITIK.com, Banda Aceh – Ada ungkapan yang menyebutkan belum sang berkunjung ke Banda Aceh jika belum berfoto di Masjid Raya Baiturahman. Jika dikaitkan dengan era moderen saat ini, ungkapan tersebut betul adanya. Anda belum dikatakan sah mengunjungi suatu daerah jika belum berfoto dengan Landmark daerah tersebut.
Begitu juga dengan kulinernya, setiap Anda berkunjung ke suatu daerah. Hal utama yang kalian buru selain objek wisata suatu daerah adalah kulinernya. Nah, Anda juga belum dikatakan sah berkunjung ke Aceh jika belum merasakan kuliner yang satu ini.
Bukan ayam tangkap, tapi kuliner yang dimaksud adalah kuah Plik U. Sekilas kuah Pliek U memiliki tampilan mirip gulai, namun punya ciri khas tersendiri. Selain bahan dasarnya yang unik, kuliner Aceh tradisional ini juga punya peran tersendiri dalam budaya masyarakat Aceh.
Tak hanya sebagai menu makanan sehari-hari, Kuah Pliek U adalah kuliner yang punya peran dalam tradisi masyarakat Aceh. Kuliner yang satu ini kerap menjadi menu di suatu hajatan atau khanduri. Di beberapa perkampungan di Aceh, Pliek U kerap disajikan sebagai menu makan siang di sawah atau di tempat-tempat wisata.
Misalnya, menjelang bulan suci Ramadan masyarakat Aceh berbondong-bondong berwisata ke pantai atau sungai sambil menghidang makan siang. Nah kuah Pliek U menjadi salah satu menu wajib untuk disantap.
Bahkan para pendatang yang kebetulan sudah menetap di Aceh kerap dicandai dengan makanan yang satu ini. Misalnya, untuk menjadi warga Aceh wajib makan kuah Pliek U. Seperti tidak sah ke Banda Aceh jika belum berfoto di Masjid Raya Baiturahman.
Nama Kuah Pliek U sendiri berasal dari bahan dasarnya adalah pliek u atau patarana yang merupakan ampas kelapa yang minyaknya sudah diperas.
Selain menggunakan Pliek U sebagai bumbu utama, masakan ini juga dihidangkan dengan beragam isian sayuran. Oleh karena itu rasa yang dihasilkan begitu unik dan khas. Kuliner ini memiliki cita rasa yang khas. Kuahnya yang gurih dipadukan aneka sayuran yang segar membuat makanan satu ini semakin terasa nikmat. Selain itu aromanya yang sedap tentu sangat menggugah selera dan membuat kita ingin tambah.
Kuliner ini lebih nikmat jika disajikan bersama nasi hangat dan ikan asin. Namun dimakan tanpa lauk pendamping pun juga tak kalah sedap. Tak heran jika masakan Kuah Pliek U cukup populer di Aceh.
Hampir di semua rumah makan di Banda Aceh, kuah Pliek U menjadi salah satu menu yang kerap disajikan. Harganya juga sangat terjangkau, sehingga bagi Anda yang berkunjung atau berwisata ke Banda Aceh dengan mudah menemukannya.
Selain rasanya lezat, memasaknya juga mudah. Bahan-bahan tidak sulit didapatkan, seperti daun melinjo, nangka muda, kacang tanah, dan juga kacang panjang. Ada juga yang menciptakan variasi dengan menambahkan daun singkong, udang kecil, daun pepaya, dan lain-lain.
Dari segi bumbu, tidak ada yang aneh-aneh. Cukup menggunakan ketumbar, cabai, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lain. Dalam proses pengolahannya, bumbu tersebut dihaluskan terlebih dahulu. Sedangkan bahan yang bertekstur keras seperti buah melinjo dan kacang tanah harus direbus terlebih dahulu hingga empuk.

Setelah semuanya siap, bumbu serta sayuran dicampur dan diaduk-aduk hingga merata. Kemudian bahan yang sudah dicampur dengan bumbu tadi dimasukan ke dalam belangga (wajan), lalu diberi air santan dan direbus hingga matang.
Bahan kuah Pliek U : 500 gr udang kupas, 500 gr nangka muda, 100 gr daun melinjo, 100 gr kacang panjang, 100 gr tepung terigu, 3 sendok makan pliek u, 1 liter santan, 1 ikat kangkung, melinjo secukupnya, garam secukupnya, gula secukupnya.
Bumbu halus kuah Pliek U : 20 buah cabe rawit, 8 buah cabe merah, 8 butir bawang merah
3 siung bawang putih, 3 buah asam sunti, 2 sendok makan serundeng, 2 sendok teh lada bulat, 2 cm jahe, 1 sendok makan ketumbar bubuk, 1 sendok teh kunyit bubuk.
Bumbu iris : 10 buah cabe hijau besar, 4 lembar daun jeruk, 4 butir bawang merah, 1 batang sereh.
Cara membuatnya: bersihkan udang dengan air mengalir, kupas kulit cangkangnya dan sisihkan. Goreng pliek u hingga wangi, lalu tuangkan satu gelas air, setelah air mendidih buang air dan sisihkan pliek u nya.
Rebus buah melinjo dan nangka hingga lunak kemudian buang airnya dan sisihkan.
Potong kangkung menjadi ukuran yang lebih kecil, potong-potong daun melinjo dan pisahkan dari batangnya, potong kacang panjang dengan ukuran masing-masing 2 cm.
Tumis bumbu iris lalu masukkan bumbu bumbu halus hingga harum, setelah itu masukkan udang dan tumis hingga udang berubah warna. Masukkan santan, aduk-aduk supaya tidak pecah lalu masukkan nangka dan melinjo diikuti semua sayuran. Masukkan garam dan gula, jika suka tambahkan juga penyedap rasa. Setelah mendidih dan sayuran matang segera matikan api. Sajikan masakan kuah pliek u ini selagi masih hangat.
Salah seorang warga Lhokseumawe, Valdian Saputra menyebutkan, kuah pliek u memang sudah menjadi primadona bagi masyarakat Aceh. Menurutnya, setiap ada hajatan, masyarakat Aceh kerap menyakikan kuah pliek u sebagai salah satu menunya.
“Mungkin sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Aceh pada umumnya untuk mempertahankan menu kuah pliek u sebagai salah satu menu andalannya,” kata dia.
Jadi sangat wajar jika ada ungkapan belum sah berkunjung ke Aceh kalau belum cicipi kuah pliek u.
“Sama seperti ungkapan, jika ingin mengenal Aceh lebih jauh maka cicipilah dulu kuah pliek u,” bebernya.
Meskipun saat ini menu moderen sedang mendominasi, kuah pliek u tetap bertahan dengan cita rasa khasnya. Bahkan eksistensi kuah pliek u juga sudah mulai menjadi bagian menu makanan khas yang ada di Aceh.[] (Advertorial)
Discussion about this post