Sabtu, Juli 19, 2025
telitik.com
No Result
View All Result
No Result
View All Result
telitik.com
No Result
View All Result
Home Advertorial

Mengenal Ie Bu Peudah: Kuliner Khas Ramadan Peninggalan Kesultanan Aceh

Redaksi by Redaksi
1 Agustus 2023
in Advertorial
0
Mengenal Ie Bu Peudah: Kuliner Khas Ramadan Peninggalan Kesultanan Aceh

Ie Bu Peudah merupakan jenis makanan yang seperti bubur nasi dengan tekstur lembut yang memiliki rasa sedikit pedas dan juga terdapat rasa manis, asin serta memiliki aroma yang sangat unik.

0
SHARES
4
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jika kebanyakan orang berbuka puasa dengan yang manis, menu berbuka yang satu ini sebaliknya. Kuliner Ie Bu Peudah (bubur nasi pedas) telah lama menjadi santapan takjil khas bulan Ramadan di Aceh.

Ie Bu Peudah adalah masakan yang diolah dari 44 macam jenis dedaunan hutan. Dimasak dengan campuran lada, kunyit, lengkuas, dan bawang putih. Adonan rempah itu kemudian dicampur dengan beras dan kelapa yang telah diparut. Rempah yang digunakan sebagai bumbu itu memang berasa sedikit pedas. Karena itu, kemudian makanan ini disebut ie bu peudah, atau air nasi pedas.

Makanan yang hampir serupa dengan bubur kanji ini biasanya dikonsumsi pada waktu tertentu seperti pada bulan Ramadan. Selain itu, masyarakat juga meyakini bahwa ie bu peudah dapat meningkatkan stamina atau memberikan khasiat bagi tubuh, sehingga masyarakat beranggapan bahwa makanan ini dapat meningkatkan stamina tubuh setelah berpuasa seharian.

Ie Bu Peudah merupakan jenis makanan yang seperti bubur nasi dengan tekstur lembut yang memiliki rasa sedikit pedas dan juga terdapat rasa manis, asin serta memiliki aroma yang sangat unik. Rasa dan aroma tersebut berasal dari beberapa jenis rempah yang ditambahkan pada saat pembuatan Ie Bu Peudah.

Dalam pembuatan Ie Bu Peudah bahan baku yang digunakan adalah bumbu yang telah diracik dengan berbagai ramuan bahan-bahan alami yang diperoleh dari berbagai rempah yang kemudian dikeringkan dan dihaluskan. Dalam bumbu Ie Bu Peudah terdapat berbagai jenis rempah dari yang mudah ditemukan sampai yang sulit didapatkan.

Pada umumnya bumbu yang disimpan dalam bentuk bubuk dan dalam kondisi yang kering, sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Sebagian besar dari jenis daun-daun dimanfaatkan sebagai campuran dan pelengkap dalam makanan khas Aceh Ie Bu Peudah. Lebih dari 45 spesies tumbuhan dimanfaatkan dalam pengolahan ie bu peudah dan 40 diantaranya memanfaatkan daun sebagai bahannya.

Pada makanan Ie Bu Peudah mengandung zat bioaktif dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan makanan khas lainnya yang berhubungan dengan kesehatan manusia. Adapun manfaat dari zat bioaktif yang terdapat didalamnya yaitu anti tumor, antioksidan, antibiotik, obat rematik, anti septic, anti lepra, dan obat bagi penderita asma.

Ie Bu Peudah merupakan jenis makanan yang seperti bubur nasi dengan tekstur lembut yang memiliki rasa sedikit pedas dan juga terdapat rasa manis, asin serta memiliki aroma yang sangat unik.

Rempah–rempah merupakan bahan tambahan makanan yang biasa digunakan dalam pembuatan makanan Indonesia sehingga menghasilkan rasa dan aroma yang khas. Selain itu, rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan penyedap yang menyediakan komponen fitokimia yang aktif sehingga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari penyakit.

Untuk memasak Ie Bu Peudah, membutuhkan waktu lama, yakni sejak siang atau usai salat Zuhur dan selesai bakda Ashar. Ie Bu Peudah dimasak dengan campuran lada, kunyit, lengkuas, dan bawang putih. Adonan rempah itu kemudian dicampur dengan beras dan kelapa yang telah diparut.

Rempah-rempah yang digunakan sebagai bumbu itu berasa sedikit pedas. Karena itu, makanan ini disebut Ie Bu Peudah atau air nasi pedas dengan warna sedikit kecokelatan. Warga meyakini selain untuk menambahkan gizi, makanan ini memiliki khasiat menyembuhkan penyakit, seperti gatal-gatal pada kulit.

Rasa Ie Bu Peudah hampir sama seperti bubur kanji rumbi, atau bubur ayam. Tapi ada yang khas, rasa pedasnya. Ramuan dedauanan yang bercampur jahe, kunyit dan lada dapat membuat orang yang mencicipinya segar dan bertenaga. Jika masuk angin, bubur peudah juga dapat menjadi obat.

Makanan Ie Bu Peudah sudah ada sejak masa kesultanan Aceh. Hingga kini, olahan kuliner leluhur itu masih terjaga di wilayah Aceh Besar, seperti di Gampong Bueng Bak Jok, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar.

Ie Bu Peudah merupakan jenis makanan yang seperti bubur nasi dengan tekstur lembut yang memiliki rasa sedikit pedas dan juga terdapat rasa manis, asin serta memiliki aroma yang sangat unik.

“Ini sudah menjadi adat istiadat sejak lama, pada masa kesultanan Aceh sudah ada, dan kami masih membudayakan tradisi ini setiap Ramadan tiba,” kata salah satu warga.

Ie Bu Peudah kemudian dibagikan ke seluruh warga desa yang berjumlah sekitar 270 kepala keluarga. Di desanya, masakan ini telah menjadi tradisi setiap tahunnya. Memasaknya dilakukan secara bergotong royong, perempuan mendapatkan bagian untuk menyiapkan bahan, sementara laki-laki bertugas sebagai koki atau juru masak.

“Masaknya khusus pria yang lakukan di masjid, kalau wanita hanya menyiapkan bumbunya saja,” pungkasnya.[] (Mustafa Kamal)

Tags: advertorialDinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehDisbudpar AcehIe Bu PeudahKuliner Khas RamadanRamadan di AcehTakjil
Previous Post

Mengenal Kuah Pliek U, Kuliner Legendaris yang Tidak Terkuras oleh Zaman

Next Post

Empat Bakal Calon DPD RI Sudah Mendaftar ke KIP Aceh

Redaksi

Redaksi

Next Post
Empat Bakal Calon DPD RI Sudah Mendaftar ke KIP Aceh

Empat Bakal Calon DPD RI Sudah Mendaftar ke KIP Aceh

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kabar Gembira, Non ASN di Aceh Bakal Kembali Didata Untuk Seleksi CPNS dan PPPK

Kabar Gembira, Non ASN di Aceh Bakal Kembali Didata Untuk Seleksi CPNS dan PPPK

3 Juni 2022
[OPINI] Sosok Anies Baswedan Untuk Rakyat Aceh

[OPINI] Sosok Anies Baswedan Untuk Rakyat Aceh

7 Oktober 2022
Mengenal Lebih Jauh Sosok Nurchalis, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRA

Mengenal Lebih Jauh Sosok Nurchalis, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRA

5 Oktober 2024
Pesantren Darun Nizham Launching 114 Produk Halal dan Jasa, Ini Pesan Kepala Kemenag

Bejat! Seorang Ayah di Aceh Timur Tega Cabuli Anak Kandung

25 Mei 2024
Amien Rais dan Wali Nanggroe Bahas Implementasi MoU Helsinki

Amien Rais dan Wali Nanggroe Bahas Implementasi MoU Helsinki

0
Al-Farlaky Silaturahmi dengan Ketua Pemuda se-Kecamatan Ranto Peureulak

Al-Farlaky Silaturahmi dengan Ketua Pemuda se-Kecamatan Ranto Peureulak

0

Tidak Ada Demokrasi tanpa Kehadiran Wartawan

0
Imbangi Persela, Persiraja Masih Juru Kunci

Imbangi Persela, Persiraja Masih Juru Kunci

0
Yusril Ihza Mahendra

Yusril Dukung Teungku Daud Beureueh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

11 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Hati-hati! Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab

8 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab, Gunakan Foto dan Nomor WA Palsu

8 Juli 2025
UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

8 Juli 2025

Terbaru

Yusril Ihza Mahendra

Yusril Dukung Teungku Daud Beureueh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

11 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Hati-hati! Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab

8 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab, Gunakan Foto dan Nomor WA Palsu

8 Juli 2025
UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

8 Juli 2025
SILF Gelar Lokakarya Akbar Bahas Warisan Perjuangan Abu Daoed Beureueh

SILF Gelar Lokakarya Akbar Bahas Warisan Perjuangan Abu Daoed Beureueh

7 Juli 2025
Di Tengah Kisruh Blang Padang, Dua Mantan Pejabat Wakafkan Tanah untuk Dayah dan SMK Unggul

Di Tengah Kisruh Blang Padang, Dua Mantan Pejabat Wakafkan Tanah untuk Dayah dan SMK Unggul

5 Juli 2025
telitik.com

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Navigate Site

  • beranda
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Home 6
  • mobile
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.