TELITIK.com, Banda Aceh – Jika berkunjung ke Banda Aceh, tidak ada salahnya jika kamu ikut mencicipi sie reuboh. Selain mie Aceh, menu ini juga termasuk salah satu kuliner legendaris yang tak kalah lezatnya.
Sekilas, sie reuboh mirip dengan daging rendang biasa yang bahan utamanya adalah daging sapi. Namun, yang membuat sie reuboh ini berbeda adalah bumbu dan cara meraciknya. Selain dagingnya yang lebih empuk, rasa asam pedas yang dihasilkan akan membuat anda ketagihan ketika mencobanya.
Sie reuboh atau dalam bahasa Indonesianya adalah daging rebus, merupakan salah satu makanan khas yang nikmat, sie reuboh memang bukan sekadar daging rebus biasa. Masakan tersebut dibuat dari potongan daging sapi beserta gapah (lemak) yang dibumbui garam, cabe merah, cabe kering, cabe rawit, kunyit, kemudian direbus hingga mendidih di belanga tanah tanpa disiram air.
Setelah air rebusan yang keluar dari daging dan gapah mengering, biarkan ia selama satu malam dalam belanga. Sie reuboh bisa bertahan hingga sebulan lebih, untuk menikmatinya pun tinggal dipanaskan kembali dan gapah yang membalut daging meleleh, siramkan cuka bersama air dan biarkan sampai mengering hingga dagingnya empuk.
Sie reuboh memang memiliki karakter tersendiri. Selain rasanya yang khas, masakan ini juga tahan lama atau bisa disimpan berhari – hari. Kalaupun sudah dingin tinggal dipanaskan lagi, dan tetap masih enak dimakan, tergantung bagaimana cara mengolahnya.
Bagi masyarakat sekitaran Banda Aceh dan Aceh Besar, sie reuboh merupakan menu wajib jika datang waktu meugang dan memasuki bulan Ramadan, ibaratnya jika tidak ada sie reuboh maka meugang akan terasa hampa.
Konon, makanan ini peninggalan para pejuang pada zaman kolonial. Pada saat itu, para pejuang membawa sie reuboh untuk bekal bergerilya di hutan – hutan.
Meskipun saat ini menu sie reuboh semakin jarang didapat pada hari – hari biasa, kecuali di saat – saat ada khanduri gampong saja, namun menu ini sudah kembali menjadi menu favorit di beberapa restoran khas Aceh.

Di beberapa rumah makan, sie reuboh tetap menjadi menu favorit. Kuliner ini dapat kamu temui di rumah makan seputaran Bandara Sultan Iskandar Muda yang terletak di Blang Bintang, Aceh Besar. Bagi para wisatawan yang baru tiba dari bandara, tidak salahnya jika mencicipi menu yang satu ini sebelum melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh.
Buat anda yang baru pertama kali makan sie reuboh mungkin agak sedikit tersentak dengan cita rasa yang disajikan. Seperti yang dirasakan oleh Muhammad Zacky, wisatawan asal Solo.
“Perpaduan rasa asam yang segar sangat menyengat langsung memenuhi rongga mulut. Ini yang membuat sie reuboh memiliki rasa yang khas. Saat pertama kali lihat menu ini, saya pikir sama dengan daging rendang. Tapi setelah dicicipi, rasanya sungguh berbeda,” ujar Zacky.
Selanjutnya, Heri warga Blang Bintang menjelaskan bahwa rasa asam pada sie reuboh berasal dari cuka, selanjutnya rasa pedasnya juga sangat berbeda dengan aroma gulai lainnya, karena berpadu dengan aneka rempah dalam kuah yang ternyata tidak menggunakan santan, tapi penuh lemak sehingga kental.
Untuk membuat aroma khas masakan ini lebih terasa lezat dan nikmat, sie reuboh harus dimasak dengan kayu bakar dan menggunakan wadah belanga tanah. “Oleh karena itu, sie reuboh lebih lezat dinikmati saat panas-panas, karena selain lemaknya hilang juga aroma masakan lebih terasa,” kata Heri.
Lelehan lemak yang pedas gurih enak diaduk dengan nasi putih hangat. Semerbak wangi rempah dan sengatan pedas cabai menambah lezat sajian ini. Apalagi dikunyah dengan daging yang empuk diselingi kenyal gurih lapisan lemaknya. Sedapnya!
Heri turut mejelaskan, untuk membuat menu sie reuboh bahan-bahannya juga sederhana. Untuk ukuran 1 kilogram daging, anda hanya membutuhkan 1 kg daging berlemak, 1 ons cabe merah (sesuai selera), 1/4 kg cabe rawit, 1/4 kg lengkuas, 2 ons bawang putih, 300 ml cuka ie jok (cuka Aceh), 2 sendok makan kunyit bubuk, 3 sendok makan cabe bubuk, dan secukupnya garam dan air.
Langkah pembuatnya: cuci bersih daging dan lemaknya, kemudian tambahkan garam secukupnya, kunyit, cabe bubuk, aduk supaya tercampur rata dengan daging. Kemudian giling semua bumbu, tapi jangan terlalu halus, campurkan semua bumbu yang sudah di giling ke daging, tambahkan air secukupnya dan cuka.
Selanjutnya, masak sampai daging bener – benar empuk. Apabila air sudah mulai kering namun dagingnya belum empuk, anda bisa tambahkan lagi airnya, begitu seterusnya hingga daging bener – benar empuk.
Nah, buat anda yang tertarik dengan kuliner legendaris ini, silahkan berkunjung ke Aceh Besar dan Banda Aceh. Saat – saat perayaan tertentu, sie reuboh menjadi menu andalan yang akan disajikan. Tertarik untuk mencobanya? Yuk ke Aceh! (Advertorial)
Discussion about this post