Sabtu, Juli 19, 2025
telitik.com
No Result
View All Result
No Result
View All Result
telitik.com
No Result
View All Result
Home Advertorial

Serunya Liburan ke Lingkok Kuwieng: Grand Canyon-nya Aceh

Redaksi by Redaksi
29 Juli 2023
in Advertorial
0
Serunya Liburan ke Lingkok Kuwieng: Grand Canyon-nya Aceh

FOTO: Sayed Jamaluddin

0
SHARES
14
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berada di sini menentramkan jiwa. Susunan batu alam di pinggiran sungai mirip candi-candi kuno, semakin memanjakan mata.

TAK ADA yang membantah, Aceh memiliki banyak tempat wisata. Sebut saja, misalnya, Sabang yang terkenal dengan spot diving-nya, juga “kecantikan” Pulau Banyak di Aceh Singkil. Masyhur hingga ke mancanegara.

Pidie juga punya lokasi wisata yang tak boleh dianggap biasa. Ya, itulah Lingkok Kuwing. Lokasi yang jaraknya sekitar 28 kilometer dari Kota Sigli itu mirip Grand Canyon di Benua Amerika, bagian utara Arizona. Taman nasional pertama di Amerika itu masuk dalam daftar tujuh keajaiban dunia versi CNN.

Grand Canyon dalam bahasa Indonesia disebut Ngarai Besar. Merupakan tebing terjal yang dibentuk oleh Sungai Colorado dengan panjang 446 kilometer dan lebar antara enam sampai 29 kilometer.

Jika berniat menikmati keindahan Grand Canyon, tidak perlu jauh-jauh ke Amerika. Lingkok Kuwing bisa menjadi penggantinya. Walau tak terlalu lebar seperti Grand Canyon, Lingkok Kuwing dapat menjadi alternatif untuk berwisata.

Lingkok Kuwing adalah kawasan aliran sungai dikelilingi sisi-sisi batuan yang khas. Pepohonan rimbun nan hijau di atas bebatuan membuat panorama alam semakin asri.

Lingkok Kuwing sudah ada sejak lama, bahkan mungkin ratusan tahun yang lalu. Namanya Uruek Meuh.

Penamaan ini, menurut pemuda Gampông Pulo Hagu, Joi, Padang Tiji, Pidie merujuk pada isi sungai tersebut yang mengandung biji emas.

“Namun, karena sering terjadi banjir, sudah tidak ada lagi (biji emas),” katanya.

Selain Uruek Meuh, masyarakat setempat juga sering menyebutnya Angkop Kuwing. Angkop dalam bahasa Indonesia disebut ‘rawa’, sedangkan Kuwing berarti ‘bengkok’, juga merujuk pada patahan sungai tersebut.

Tempat ini mulai tercium wisatawan sekitar 2014 lalu. Namun, pengunjungnya masih sangat sedikit. “Sebelumnya biasanya hanya anak Pramuka, anak Mapala yang datang,” kata Joi.

Memasuki 2015, wisatawan yang datang meningkat. Namanya juga mulai beralih menjadi Lingkok Kuwing. Semakin hari, grafik pengunjung Lingkok Kuwing semakin bertambah. “Waktu liburan yang ramai ke sini.”

Menurut penuturan Joi, perubahan nama itu terjadi saat mulai ramai didatangi wisatawan. Dia juga tidak tahu alasan pendatang menyebutnya Lingkok Kuwing. “Tidak tahu kenapa anak sekarang menyebutnya Lingkok Kuwing. Kalau kami menyebutnya Angkop Kuwing.”

FOTO: Instagram.com/mabrul/

Berada di tempat-tempat seperti ini dapat menentramkan jiwa. Susunan batu alam di pinggiran sungai yang menjulang hingga setinggi sekitar dua meter, membuat tempat ini begitu indah. Bebatuan itu mirip candi-candi kuno.

Selain bebatuan unik di antara belahan sungai, di lokasi itu juga terdapat air terjun yang bisa dimanfaatkan sebagai terapi alami. Air terjun ini bersumber dari pegunungan Seulawah.

Ferdian, penikmat wisata alami, menyebutkan tempat ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang menyuka wisata. “Khususnya yang suka wisata alam.”

Menurutnya, tempat wisata alami seperti ini sangat jarang di Aceh. Harus dijaga dan dirawat dengan baik agar tidak dirusak oleh tangan-tangan jahil.

Ia juga mengajak wisatawan lainnya untuk sama-sama menjaga tempat yang masih alami ini.

“Itu harus dilarang, supaya tidak dicoret-coret batunya,” kata Ferdian kepada salah seorang pemandu sambil menunjuk ke arah batu yang telah dicoret-coret.

Lingkok Kuwing terletak di Gampông Pulo Hagu, Padang Tiji, Pidie, tujuh kilometer dari pasar Padang Tiji atau sekitar 28 kilometer dari Kota Sigli.

Meski tidak terlalu jauh, untuk menuju ke objek wisata Lingkok Kuwing tidaklah mudah. Jalanan dengan bebatuan besar khas pegunungan, naik turun bukit, sedikit menguras tenaga.

Untuk menuju ke sana, dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Itu pun jika tidak hujan. Sebab, jika hujan, jalanan licin sehingga sulit dilalui dengan sepeda motor.

Untuk itu, demi memudahkan akses wisatawan, masyarakat setempat sudah membuka jalur baru dengan ukuran yang lebar sehingga mudah dilalui sepeda motor.

Warga Gampông Pulo Hagu juga sepakat menetapkan beberapa peraturan. Peraturan ini dibuat untuk menjaga kelestarian tempat wisata, juga keamanan bagi warga setempat.

“Karena kalau terjadi sesuatu, pasti kami yang akan bertanggung jawab,” kata Joi, pemuda setempat yang menjadi pemandu kami.

Salah satunya, wisatawan yang ingin ke sini harus melapor ke pemuda gampông. Setiap pengunjung juga dikutip biaya sebesar Rp5000 per orang, tentunya selain upah pemandu sebesar Rp150.000 untuk sekali jalan. “Sebenarnya ini untuk kas gampông.”

Selain wisata Lingkok Kuwing, di Kecamatan Padang Tiji, juga terdapat wisata Waduk Rajui. Waduk Rajui terletak di Gampông Rajui. Proyek multiyears ini menghabiskan anggaran sebesar Rp73 miliar lebih dari APBN 2011. Proyek ini selesai dikerjakan sejak 2013 lalu.

Selain sebagai tempat wisata, waduk ini juga berfungsi sebagai penampungan air untuk petani setempat jika musim kemarau tiba.[] (Sayed Jamaluddin)

 

Tags: advertorialDisbudpar AcehGrand CanyonLingkok KuwiengWisata di Aceh
Previous Post

Pemerintah Aceh Ajak Semua Pihak Perkokoh Nilai-nilai Pancasila

Next Post

Wajib Tahu! Ini 13 Larangan Anggota Polri Selama Pemilu

Redaksi

Redaksi

Next Post
1.497 Personel Polda Aceh Naik Pangkat

Wajib Tahu! Ini 13 Larangan Anggota Polri Selama Pemilu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kabar Gembira, Non ASN di Aceh Bakal Kembali Didata Untuk Seleksi CPNS dan PPPK

Kabar Gembira, Non ASN di Aceh Bakal Kembali Didata Untuk Seleksi CPNS dan PPPK

3 Juni 2022
[OPINI] Sosok Anies Baswedan Untuk Rakyat Aceh

[OPINI] Sosok Anies Baswedan Untuk Rakyat Aceh

7 Oktober 2022
Mengenal Lebih Jauh Sosok Nurchalis, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRA

Mengenal Lebih Jauh Sosok Nurchalis, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRA

5 Oktober 2024
Pesantren Darun Nizham Launching 114 Produk Halal dan Jasa, Ini Pesan Kepala Kemenag

Bejat! Seorang Ayah di Aceh Timur Tega Cabuli Anak Kandung

25 Mei 2024
Amien Rais dan Wali Nanggroe Bahas Implementasi MoU Helsinki

Amien Rais dan Wali Nanggroe Bahas Implementasi MoU Helsinki

0
Al-Farlaky Silaturahmi dengan Ketua Pemuda se-Kecamatan Ranto Peureulak

Al-Farlaky Silaturahmi dengan Ketua Pemuda se-Kecamatan Ranto Peureulak

0

Tidak Ada Demokrasi tanpa Kehadiran Wartawan

0
Imbangi Persela, Persiraja Masih Juru Kunci

Imbangi Persela, Persiraja Masih Juru Kunci

0
Yusril Ihza Mahendra

Yusril Dukung Teungku Daud Beureueh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

11 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Hati-hati! Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab

8 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab, Gunakan Foto dan Nomor WA Palsu

8 Juli 2025
UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

8 Juli 2025

Terbaru

Yusril Ihza Mahendra

Yusril Dukung Teungku Daud Beureueh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

11 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Hati-hati! Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab

8 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab, Gunakan Foto dan Nomor WA Palsu

8 Juli 2025
UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

8 Juli 2025
SILF Gelar Lokakarya Akbar Bahas Warisan Perjuangan Abu Daoed Beureueh

SILF Gelar Lokakarya Akbar Bahas Warisan Perjuangan Abu Daoed Beureueh

7 Juli 2025
Di Tengah Kisruh Blang Padang, Dua Mantan Pejabat Wakafkan Tanah untuk Dayah dan SMK Unggul

Di Tengah Kisruh Blang Padang, Dua Mantan Pejabat Wakafkan Tanah untuk Dayah dan SMK Unggul

5 Juli 2025
telitik.com

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Navigate Site

  • beranda
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Home 6
  • mobile
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.