TELITIK.com, Jakarta – Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan akan ikut campur tangan atau cawe-cawe dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang nyatanya mendapat sorotan media asing. Tercatat, beberapa media asing menuliskan dampak dari manuver tersebut.
Media Channel News Asia (CNA) mengabarkan bahwa campur tangan Jokowi dalam Pilpres mengangkat persoalan politik baru. Namun, hal ini dirasa tidak akan melanggar peraturan yang ada lantaran belum ada calon sah dalam kontestasi orang nomor satu di RI itu.
“Di tengah pengakuan Jokowi bahwa ia akan ikut campur dalam pemilihan, pengamat mengatakan bahwa ia tidak melanggar undang-undang apa pun meskipun optiknya mungkin tidak terlihat baik dari perspektif etis,” tulis media asal Singapura.
Media Malaysia The Star juga mengangkat isu serupa. Pada 31 Mei lalu, The Star menyoroti bahwa cawe-cawe Jokowi dalam pilpres membuat pandangan publik terbelah.
“Tetapi pengakuannya telah membagi pendapat di seluruh spektrum politik, dengan satu pihak mengecam Presiden karena ketidaknetralannya yang menantang, sementara pihak lain melompat ke pembelaannya dengan bersikeras bahwa itu adalah haknya untuk melakukannya,” tulis media itu.
Jokowi sendiri telah menjelaskan maksud dari cawe-cawenya dalam Pilpres 2024. Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Ahmad Doli Kurnia, yang baru bertemu presiden, mengungkapkan pernyataan Jokowi yang mengaku akan cawe-cawe demi kepentingan bangsa dan negara.
“Tadi juga beliau sampaikan klarifikasi soal cawe-cawe,” ujar politisi Partai Golkar itu.
Menurut Doli, konteks pernyataan Jokowi adalah siapapun yang akan menjadi presiden maupun wakil presiden di masa mendatang, harus mempunyai persepsi yang sama dalam menghadapi realitas yang tidak mudah. Kendati demikian, ada peluang besar yang dapat dimanfaatkan Indonesia.
“Beliau sadar juga bahwa proses politik di pemilu lebih melibatkan pimpinan-pimpinan partai politik yang pak presiden juga tidak ada di dalamnya. Jadi konteks cawe-cawe itu adalah keterlibatan untuk bagaimana supaya kita semua ini memahami situasi dan kondisi dan punya tekad untuk maju terus menjadi negara yang lebih baik,” lanjutnya.[]
| CNBCIndonesia
Discussion about this post