TELITIK.com, Banda Aceh – Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Aceh, jumlah UMKM di Aceh mencapai 259.749 unit. Usaha itu tersebar di 23 kabupaten/kota. Namun, tidak semuanya berkembang.
“Salah satu penyebabnya adalah permodalan,” kata Asisten Administrasi Sekda Aceh, Iskandar saat membacakan sambutan Gubernur Aceh pada kegiatan Sosialisasi Alternatif Pendanaan UKM Melalui Securities Crowdfunding, yang difasilitasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Aceh, di Anjong Mon Mata Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Jumat 22 September 2023.
Iskandar mengungkapkan, keberadaan sektor UKM dan UMKM sangat besar pengaruhnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Khusus di Aceh, keberadaan sektor ini sangat vital mengingat kontribusinya yang sangat besar bagi pendapatan daerah.
“Pemerintah Aceh terus melakukan pendampingan, menyalurkan bantuan alat kerja, hingga memfasilitasi pemasaran, karena saat ini masih banyak UKM dan UMKM di daerah ini yang menghadapi masalah soal permodalan,” sebut Iskandar.
Iskandar mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan yang telah menjalin kerja sama dengan Departemen Perizinan Pasar Modal, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia, yang telah menggelar sosialisasi terkait bagaimana memanfaatkan securities crowdfunding di Aceh, guna memberi kesempatan kepada UKM agar UMKM bisa mendapatkan akses permodalan.
“Upaya mendekatkan sektor usaha ini terhadap akses permodalan harus terus dilakukan agar gairah perekonomian masyarakat semakin berkembang,” ujar Iskandar.
Iskandar menambahkan, terkait dengan akses permodalan, para pelaku UMKM patut bersyukur karena Pemerintah telah menghadirkan kebijakan baru, berupa pembiayaan alternatif untuk penggalangan dana bagi UKM dan UMKM melalui pasar modal.
“Semoga sosialisasi ini dapat mendorong menguatnya semangat pengembangan UKM dan UMKM di Aceh, mengingat keberadaan securities crowdfunding sangat bermanfaat dalam mendekatkan usaha ini terhadap akses permodalan,” pungkasnya.[] (zik/zik)
Discussion about this post