TELITIK.com, Jakarta – Majelis Hukama’ Muslimin (Muslim Council of Elders) menyelenggarakan Conference on Relegion and Climate Change-South East Asia (Konfrensi Agama dan Perubahan Iklim se-Asia Tenggara). Kegiatan tersebut berlangsung di hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, pada 3-5 Oktober 2023.
Dr Sarina Aini yang merupakan dosen STAI Teungku Chik Pante Kulu adalah satu-satunya perwakilan dari Aceh yang diundang dalam konferensi tersebut.
Kegiatan ini dihadiri oleh 165 peserta.
Sebanyak 100 orang merupakan peserta dari dalam negeri yang terdiri dari unsur pemerintah, tokoh agama, akademisi, ormas, perguruan tinggi dan yang lainnya.
Sementara 65 orang lainnya merupakan peserta luar negeri yg terdiri dari perwakilan majelis hukama’ muslimin, al-Azhar al- Syarif, tokoh agama, akademisi, dan NGO se-Asia Tenggara.
Tujuan dari konferensi ini adalah untuk menyamakan para tokoh dan pemuka agama tentang peran penting mereka dalam merespons ancaman perybahan iklim.
Selain itu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menggali ide, saran dan pikiran, serta rekomendasi para tokoh agama terkait langkah strategis dan efektif dalam mencegah perubahan iklim. Melalui konferensi ini, para tokoh agama mendorong pemerintah, institusi, dan pihat terkait untuk terlibat dan menentukan langkah cepat dalam melindungi hak generasi mendatang.
Quraisy Shihab selaku anggota Majelis Hukama’ Muslimin Indonesia sekaligus pendiri MHM, dalam sambutannya menyatakan, “sekumpulan orang-orang yang berakal dapat berbeda pendapat, namun, bisa menyatu karna hati, rasa, dan iman.”
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Pavilliun Iman COP28 yang akan diselenggarakan di Dubai pada November 2023.[]
Discussion about this post