TELITIK.com, Banda Aceh – Sebagai orang Indonesia, apakah kamu orang yang tidak bisa tidur tanpa memeluk guling? Jika menginap di hotel, kamu mungkin merasa heran karena barang andalanmu itu tidak ada di atas kasur. Mengapa demikian?
Kamar hotel umumnya hanya menyediakan bantal dan selimut, tidak dengan guling.
Guling bukanlah barang yang wajib ada di kamar hotel. Padahal, banyak orang Indonesia yang terbiasa tidur dengan guling. Berikut adalah penjelasannya.
Hotel Mengacu pada Standar Internasional
Dalam hal penyediaan guling, hotel-hotel di dunia umumnya berporos pada gaya barat yang tidak menyediakan guling. Pun dengan hotel-hotel di Indonesia yang turut tidak menyediakan guling untuk tamunya.
Guling Tidak Higienis
Tamu-tamu hotel cenderung berpikir bahwa guling adalah benda yang tidak higienis. Penggunaan guling rawan bergesekan dengan kulit jika ada tamu yang terbiasa tidur tanpa pakaian.
Dikhawatirkan guling bisa menjadi sarana penularan penyakit kulit. Tak heran, banyak tamu hotel yang merasa guling kotor dan menolak menggunakannya walaupun sudah dicuci.
Turis Luar Negeri Tak Mengenal Guling
Di Indonesia, guling berasal dari kolonial Belanda yang memperkenalkannya. Penggunaannya terus berlangsung hingga sekarang.
Namun sebenarnya, banyak negara di dunia yang masih asing dengan guling sehingga banyak hotel yang tidak perlu menyediakannya.
Mempersempit Tempat Tidur
Bagi mereka yang tidak terbiasa menggunakan guling, bantal berbentuk lonjong ini justru bisa membuat tempat tidur terasa sempit. Apalagi untuk mereka yang cenderung menyukai tempat tidur yang luas.
Dengan pemaparan di atas, kini kamu tak perlu lagi bertanya-tanya saat tidak menemukan guling di kamar hotel.
Meski demikian, masih ada hotel-hotel di Indonesia yang menyediakan hotel.
Ketika menginap di hotel nanti dan tidak melihat guling, coba tanyakan kepada pihak hotel apakah mereka bisa menyediakan guling untukmu atau tidak.[] (CNNIndonesia.com)
Discussion about this post