TELITIK.com, Banda Aceh – Bank Indonesia Perwakilan Aceh mengajak merchant penjualan produk UMKM di Tanah Rencong menggunakan QRIS untuk sistem pembayarannya. Pelaku UMKM juga diminta menempelkan label harga pada setiap produk untuk memudahkan pembeli terutama saat penyelenggaraan PON XXI.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Aceh Rony Widijarto Purubaskoro mengatakan, tamu dari berbagai daerah yang hadir ke Aceh saat PON kebanyakan akan lebih nyaman bertransaksi menggunakan QRIS saat berbelanja di merchant-merchant yang menyediakan produk UMKM. BI Aceh akan terus mendorong pelaku usaha membiasakan menggunakan QRIS dalam setiap bertransaksi.
“Artinya produk di Aceh banyak sekali tapi kita harus melihat dan memperhatikan tamu-tamu nanti artinya tamu-tamu sudah nyaman nggak pakai uang cash, nggak pakai transfer cukup dengan scan QRIS,” kata Rony kepada wartawan usai Talkshow ‘Dampak PON Terhadap Ekonomi Aceh dan Strategi Digitalisasi’ yang digelar di Kantor BI, Selasa, 21 Mei 2024.
Penggunaan QRIS dapat mempercepat transaksi karena konsumen hanya tinggal memindai barcode lalu membayar sesuai jumlahnya. Menurutnya, PON menjadi momentum mempercepat penggunaan QRIS di Tanah Rencong.
“Kita harus mengoptimalkan tamu untuk cepat belanja. Jangan sampai nanti karena ketidaknyamanan seperti QRIS-nya nggak ada. Saya melihat ini benar-benar harus dioptimalkan, ini tidak hanya untuk PON tapi sampai ke depannya,” ujar Rony.
“Kita mendorong UMKM benar-benar momen ini jangan dilewatkan, artinya memang harus mengubah kebiasaan transfer, masyarakat inginnya cepat-cepat. Mereka menginginkan QRIS biar lebih cepat,” lanjutnya.
Selain penggunaan QRIS, Rony juga menyarankan produk UMKM di Aceh menempelkan label harga pada setiap produk. Bila tidak ditempelkan secara langsung bisa juga dibuat daftar harga yang dapat dilihat pembeli.
“Saya memahami mungkin budaya di sini tawar menawar itu menjadi bagian kebiasaan. Tapi harus dibudayakan label harga, nanti bisa diberi diskon. Kalau susah menempelkan pada produknya cukup pakai daftar harga saja,” jelas Rony.
Menurutnya, PON yang digelar pada September mendatang menjadi momen untuk mempromosikan potensi pariwisata serta ekonomi Aceh. Dia juga mewanti-wanti supaya harga barang tidak melonjak saat event itu berlangsung.
“Artinya jangan sampai nanti harga-harga barang naik,” kata Rony.[]