TELITIK.com, Banda Aceh – Ginjal merupakan salah satu organ tubuh manusia yang sangat penting. Organ ini berfungsi untuk menyaring limbah sisa metabolisme dari dalam darah dan membuangnya melalui urine. Jika fungsi ginjal terhenti, maka limbah yang seharusnya dibuang akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan gagal ginjal.
Mengutip Mayo Clinic, gagal ginjal terkadang bersifat sementara, tetapi bisa juga berkembang dengan cepat sehingga disebut gagal ginjal akut atau acute kidney injury. Ini merupakan kondisi ginjal yang berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Hal ini bisa terjadi akibat gangguan aliran darah ke ginjal, gangguan di ginjal, atau penyumbatan di saluran urine.
Kasus gagal ginjal belakangan ini cukup sering dialami oleh anak muda, bahkan yang usianya masih 20-an. Mengapa ini terjadi?
Spesialis penyakit dalam dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH mengatakan sejak dulu penyakit ginjal sebenarnya dapat dialami orang berusia muda, bahkan anak-anak.
dr Tunggul mengatakan gagal ginjal sangat erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan. Antara lain mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, hingga makanan ultra proses seperti sosis dan nugget. Apalagi jika tidak dibarengi dengan olahraga teratur.
Sederet kebiasaan tersebut dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes yang dapat menjadi faktor risiko gagal ginjal kronis.
“Betul pola hidup ya, lalu misalnya junk food dan segala macam itu bisa memengaruhi. Sehingga pada usia yang lebih muda bisa menjadi lebih sering,” kata dr Tunggul.
Ia mengingatkan bahwa gagal ginjal kronis merupakan sebuah penyakit yang kompleks dan tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Penyakit ini dapat melibatkan banyak faktor risiko dan melalui proses yang panjang.
Dalam banyak kasus, gagal ginjal kronis dalam tahap awal tidak menunjukkan gejala tertentu. Hal ini yang akhirnya membuat, ketika ginjal sudah rusak, masyarakat baru sadar ada yang salah dengan tubuh mereka.
“Ginjal itu punya sejuta nefron, sesudah yang jutaan itu rusak, baru kelihatan gejala umumnya. Sehingga, orang berpikir itu kejadiannya mendadak,” kata dr Tunggul.
Ia mengatakan gagal ginjal bisa dicegah. Jika sudah terlanjur kena, dampaknya bisa diperlambat agar tidak sampai ke stadium lima. Kuncinya adalah memperbaiki gaya hidup.[]
Discussion about this post