TELITIK.com, Banda Aceh – Kelompok terbang (Kloter) 12 yang merupakan kloter terakhir jemaah haji Embarkasi Aceh telah tiba di Tanah Air. Namun, hingga pemulangan kloter terakhir itu, masih ada dua jemaah yang tertinggal di Arab Saudi karena sakit.
“Jumlah jemaah berangkat dari embarkasi Aceh 4.710 orang. Sedangkan jumlah jemaah syahid sebanyak 15 orang. Jemaah sudah di Aceh, kloter 1 hingga 12 sejumlah 4.693 dengan dua jemaah dari Aceh masih sakit dan dirawat di Arab Saudi,” ujar Ketua PPIH Embarkasi Aceh sekaligus Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Aceh, Azhari, Senin, 22 Juli 2024.
Jemaah kloter 12 yang merupakan kloter terakhir mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, pada Senin, 22 Juli 2024, pukul 08.04 WIB dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia Airways/GIA Boeing 777-300ER GA-2212.
Para jemaah kloter 12 ini terdiri dari 387 orang yang berasal dari 9 kabupaten/kota, diantaranya Simeulue, Subulussalam dan Singkil. Usai mendarat di Bandara, para jemaah dibawa ke Asrama Haji Aceh untuk dilakukan penyambutan yang dihadiri Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, Irjen Kemenag RI Faisal Ali Hasyim, Kakanwil Kemenag Aceh Azhari serta pejabat lainnya.
Pj Gubernur dalam sambutannya, menyampai harapannya agar amal ibadah yang telah dilakukan para jamaah haji diganjar menjadi haji yang mabrur, serta menjadi pendorong untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
“Kami, atas nama Pemerintah Aceh, mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air, kepada seluruh jamaah haji Aceh dari kloter terakhir. Semoga kehadiran bapak ibu di tengah-tengah kita dapat memberikan inspirasi dan teladan dalam menjalankan nilai-nilai keislaman, serta juga semangat untuk berbuat kebaikan dalam masyarakat,” kata Bustami.
Sementara itu, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Agama, Faisal Ali Hasyim mengatakan, Kementerian Agama telah mengupayakan yang terbaik untuk jemaah, dengan memberikan pelayanan maksimal berupa akomodasi, transportasi, konsumsi, bimbingan ibadah, dan kesehatan.
“Kami telah melakukan berbagai pola penanganan khusus untuk jemaah haji lanjut usia sejak masuk asrama haji, selama di Arab Saudi, hingga kembali ke debarkasi haji di tanah air,” imbuhnya.
Irjen Faisal juga memohon maaf apabila dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini terdapat kekurangan dan ketidaknyamanan.
“Kami menyadari bahwa dalam setiap langkah kami, selalu ada ruang untuk perbaikan. Insya Allah, kami akan terus berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan haji di masa mendatang,” ungkap Irjen Faisal.[] (alf/alf)