TELITIK.com, Banda Aceh – Merayakan kelahiran Muhammad Saw adalah salah satu bentuk syukur seorang hamba kepada Allah swt. Dikatakan demikian, sebab Nabi Muhammad adalah kekasih Allah swt yang membumikan kasih sayang-Nya.
Perayaan Maulid Nabi bisa diekspresikan dengan berbagai hal, seperti membaca biografi Nabi, bersedekah, mengadakan kajian, memperbanyak shalawat dan lain semacamnya.
Menurut ulama, ada sejumlah keutamaan merayakan Maulid Nabi. Orang yang merayakan Maulid Nabi nanti di akhirat akan ditempatkan di surga dengan para syahid dan orang-orang shalih. Hal itu didasarkan kepada pandangan Imam Syafi’i.
“Imam Syafi’i berkata: Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga,” ungkap Ustadz Zainuddin Lubis dalam tulisannya di NU Online berjudul 3 Keutamaan Merayakan Maulid Nabi.
Selain itu, keutaman lainnya ialah Allah akan menganugerahkan surga. Allah menjanjikan surga bagi mereka yang merayakan Maulid Nabi yang diiringi dengan ketulusan hati serta kecintaan semata kepadanya.
“Sirri al-Saqati berkata: Orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad Saw maka ia telah menuju ke taman surga. Karena ia tidak menuju ke tempat itu kecuali karena cinta kepada Nabi. Dan Nabi SAW bersabda, “Barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga,” lanjut dengan mengutip pernyataan Sirris Saqati.
Lalu diriwayatkan, ulama sepakat bahwa Abu Lahab medapat keringanan siksaan sebab ia pernah bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad. Di samping itu, Abu Lahab juga membebaskan budak wanita.
Hal itu merupakan keagungan Nabi Muhammad. Seorang paman yang semasa hidupnya menentang perjuangan Nabi Muhammad bisa mendapatkan keringanan hanya karena bergembira atas kelahirannya.
Keutamaan akan jauh lebih besar bagi setiap orang yang semasa hidupnya bergembira dengan lahir dan hadirnya Nabi Muhammad Saw.
“Hal ini menunjukkan bahwa kemuliaan Nabi Muhammad Saw sangatlah besar, sehingga bahkan orang yang tidak beriman kepadanya pun dapat merasakannya. Maka, bagaimanakah dengan seorang muslim yang sepanjang hidupnya bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad Saw dan wafat dalam keadaan Islam? Tentulah ia akan mendapatkan kemuliaan yang jauh lebih besar,” pungkasnya. []
Discussion about this post