TELITIK.com, Teheran – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi menegaskan pembunuhan wakil komandan Garda Revolusi Iran di Lebanon adalah kejahatan mengerikan yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, Minggu, 29 September 2024. Iran tidak akan tinggal diam atas peristiwa ini.
Seperti diketahui, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Lebanon pada hari Jumat, 27 September 2024. Kejadian ini juga ikut menewaskan pemimpin kelompok milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah.
“Tidak diragukan lagi bahwa kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh rezim Zionis (Israel) ini tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Araqchi dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada komandan Korps Garda Revolusi Islam, Mayor Jenderal Hossein Salami.
Media pemerintah Iran melaporkan bahwa juru bicara parlemen Iran Mohammad Baqer Qalibaf mengatakan bahwa kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran akan terus menghadapi Israel dengan bantuan Teheran setelah pembunuhan Nasrallah.
Sebuah aliansi yang dikenal sebagai Poros Perlawanan, yang dibangun selama beberapa dekade dengan dukungan Iran, mencakup kelompok Palestina Hamas, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan berbagai kelompok bersenjata Muslim Syiah di Irak dan Suriah.
“Kami tidak akan ragu untuk melakukan apa pun untuk membantu perlawanan,” kata Qalibaf.
Dia juga mengeluarkan peringatan kepada Amerika Serikat. “AS terlibat dalam semua kejahatan ini dan harus menerima akibatnya,” katanya.
Wakil Presiden Iran untuk Urusan Strategis Mohammad Javad Zarif, ketika ditanya tentang pembunuhan Nasrallah, mengatakan kepada media pemerintah pada hari Minggu bahwa Iran akan bereaksi pada waktu yang tepat sesuai pilihannya terhadap Israel. []
Discussion about this post