Sabtu, Juli 19, 2025
telitik.com
No Result
View All Result
No Result
View All Result
telitik.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Kisah Agresi Militer Saat Bulan Puasa

Redaksi by Redaksi
25 Maret 2025
in Khazanah, News
0
Kisah Agresi Militer Saat Bulan Puasa
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

TELITIK.com, Banda Aceh – Belanda melancarkan serangan kepada Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat pada 20 Juli 1947. Aksi Polisionil Pertama ini berkode actie product (aksi atau operasi produk), sedangkan pihak Indonesia menyebutnya agresi militer Belanda pertama. Belanda melancarkan agresinya pada awal puasa Ramadan 1366 Hijriyah kemungkinan karena orang Indonesia yang mayoritas Muslim sedang berpuasa sehingga dalam keadaan lemah.

Sebenarnya, sejak akhir Juni 1947 telah diperkirakan Belanda akan melancarkan serangan dalam waktu dekat. Sehingga, di hari pertama puasa pada 19 Juli 1947, para ulama Aceh dalam rapat umum di pekarangan Mesjid Raya Baiturrahman menyerukan “puasa tidak menghalangi seseorang untuk berjuang. Karena itu sambil berpuasa berjuanglah, dan sambil berjuang berpuasalah.”

“Demikian pesan para ulama yang memanfaatkan mimbar rapat umum tersebut untuk menyampaikan penerangan mengenai kewajiban berpuasa di tengah perjuangan kemerdekaan yang sedang memuncak,” tulis Pramoedya Ananta Toer, dkk., dalam Kronik Revolusi Indonesia 1947.

Residen Aceh, lanjut Pram, juga menyerukan supaya umat Islam di Aceh senantiasa siap-sedia menghadapi segala kemungkinan yang datang sebagai akibat keserakahan Belanda: “Jadikanlah ibadah puasa sebagai jembatan untuk mempertebal iman dan perjuangan. Kita selalu digempur dengan cara besar-besaran oleh tentara Belanda. Jangan disangka kita akan lemah dalam menghadapi mereka karena kita sedang berpuasa. Kita kuat dan tetap kuat menghadapi mereka, kapan saja dan dimana saja.”

Menurut J.A. de Moor, penulis biografi Jenderal Spoor: Kejayaan dan Tragedi Panglima Tentara Belanda Terakhir di Indonesia, dalam agresi ini Spoor mengomando kekuatan tempur sebanyak 96.000 pasukan, 75.000 di Jawa dan 21.000 di Sumatera.

“Agresi militer Belanda I di daerah Sumatera Selatan tepat pada bulan puasa hari ketiga. Aksinya itu dimulai pada pagi hari sesudah umat Islam di daerah Sumatera Seulatan selesai melakukan sahur,” tulis Sejarah Perang Kemerdekaan di Sumatera, 1945-1950.

Sementara itu, tulis de Moor, pihak Republik menurut data NEFIS (Dinas Intelijen Militer Belanda) memiliki 195.000 prajurit di Jawa dan Sumatera; sekira 168.000 orang dari “kelompok-kelompok tak teratur” atau kelasykaran; beberapa serdadu Jepang terlibat dalam setidaknya seratus kasus; beberapa pasukan India-Inggris yang memihak Republik; dan sekira sepuluhan orang Jerman namun tak pernah menampakkan diri hanya terdengar suaranya yang keras dan jelas di semak-semak bersama pejuang Republik.

“Dengan keunggulan peralatan beroda, tank dan meriam pasukan itu (Belanda,red) menyerang dari darat, laut, dan udara. Spoor ingin memanfaatkan sepenuhnya keunggulan angkatan bersenjata Belanda dan menyingkirkan TNI dengan ofensif kejutan yang dahsyat,” tulis de Moor.

Pertempuran jelas tak seimbang. Selama operasi, Belanda melakukan 1.039 penerbangan (pengintaian, mendukung artileri dalam mengarahkan penembakan, membombardir berbagai sasaran, mengedrop perbekalan, dan selebaran) di Jawa dan Sumatera. Sementara itu, menurut de Moor, aksi udara lebih lanjut dari Republik –yang memiliki 28 pesawat yang dapat dioperasikan dan beberapa puluh lagi tidak dapat dioperasikan yang diambilalih dari Jepang– tidak dilakukan selama Aksi Polisionil Pertama.

“Pada 24 Juli, Spoor memberikan konferensi pers yang pertama. Dia sesumbar mengenai kemenangan. Dia nyatakan antara lain bahwa TNI begitu cepat enyah hingga pasukan Belanda tidak dapat mengikuti tempo larinya,” tulis de Moor.

Belanda berhasil menduduki Jawa Barat, Jawa Tengah –Yogyakarta, Surakarta dan Kedu di luar tujuan operasi; sebagian Jawa Timur –Bojonegoro, Madiun dan Kediri dalam kekuasaan Republik. Belanda juga menguasai Pantai Timur Sumatera, Pantai Barat Sumatera, dan Palembang. Dengan demikian, daerah-daerah perusahaan perkebunan, tambang, batubara, dan ladang minyak telah kembali ke tangan Belanda. Produksi barang perdagangan terpenting Hindia Belanda (minyak, karet, teh, kopra, dan gula) dapat dimulai lagi. “Hindia Belanda kembali mendatangkan uang. Situasi finansial (Belanda, red) yang gawat kelihatan berakhir,” tulis de Moor.

Dalam agresi militer ini, Belanda kehilangan 76 tentara tewas dan 206 luka-luka. Korban pihak Indonesia tidak diketahui pasti, tapi ditaksir sekira 10.000 orang tewas. Namun, de Moor mengakui, selagi pertempuran berjalan, dunia luar mulai memusuhi Belanda. Perkembangan ini akan sangat mempengaruhi dan bahkan menentukan jalannya perang, dan juga perkembangan diplomatik. Dewan Keamanan PBB menerima resolusi Australia, bekas sekutu pada masa perang yang sekarang menentang Belanda, menyerukan penghentian segera permusuhan dan diakhirinya konflik dengan cara damai.[] (Historia)

Tags: Agresi MiliterBulan PuasaRamadan
Previous Post

[Feature] Ramadan di Aceh: Ngabuburit Sambil Berburu Takjil Hingga Berwisata Religi

Next Post

UIN Ar-Raniry Tambah Tujuh Profesor Baru, Jumlah Guru Besar Kini Capai 53 Orang

Redaksi

Redaksi

Next Post
Kisah Agresi Militer Saat Bulan Puasa

UIN Ar-Raniry Tambah Tujuh Profesor Baru, Jumlah Guru Besar Kini Capai 53 Orang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kabar Gembira, Non ASN di Aceh Bakal Kembali Didata Untuk Seleksi CPNS dan PPPK

Kabar Gembira, Non ASN di Aceh Bakal Kembali Didata Untuk Seleksi CPNS dan PPPK

3 Juni 2022
[OPINI] Sosok Anies Baswedan Untuk Rakyat Aceh

[OPINI] Sosok Anies Baswedan Untuk Rakyat Aceh

7 Oktober 2022
Mengenal Lebih Jauh Sosok Nurchalis, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRA

Mengenal Lebih Jauh Sosok Nurchalis, Ketua Fraksi Partai NasDem di DPRA

5 Oktober 2024
Pesantren Darun Nizham Launching 114 Produk Halal dan Jasa, Ini Pesan Kepala Kemenag

Bejat! Seorang Ayah di Aceh Timur Tega Cabuli Anak Kandung

25 Mei 2024
Amien Rais dan Wali Nanggroe Bahas Implementasi MoU Helsinki

Amien Rais dan Wali Nanggroe Bahas Implementasi MoU Helsinki

0
Al-Farlaky Silaturahmi dengan Ketua Pemuda se-Kecamatan Ranto Peureulak

Al-Farlaky Silaturahmi dengan Ketua Pemuda se-Kecamatan Ranto Peureulak

0

Tidak Ada Demokrasi tanpa Kehadiran Wartawan

0
Imbangi Persela, Persiraja Masih Juru Kunci

Imbangi Persela, Persiraja Masih Juru Kunci

0
Yusril Ihza Mahendra

Yusril Dukung Teungku Daud Beureueh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

11 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Hati-hati! Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab

8 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab, Gunakan Foto dan Nomor WA Palsu

8 Juli 2025
UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

8 Juli 2025

Terbaru

Yusril Ihza Mahendra

Yusril Dukung Teungku Daud Beureueh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

11 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Hati-hati! Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab

8 Juli 2025
Abdul Rafur Ditunjuk Jadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRK Banda Aceh

Modus Penipuan Catut Nama Daniel Abdul Wahab, Gunakan Foto dan Nomor WA Palsu

8 Juli 2025
UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

UTU Jalin Kerja Sama dengan YARA dan IKADIN Aceh, Perkuat Pendidikan Hukum dan Advokasi

8 Juli 2025
SILF Gelar Lokakarya Akbar Bahas Warisan Perjuangan Abu Daoed Beureueh

SILF Gelar Lokakarya Akbar Bahas Warisan Perjuangan Abu Daoed Beureueh

7 Juli 2025
Di Tengah Kisruh Blang Padang, Dua Mantan Pejabat Wakafkan Tanah untuk Dayah dan SMK Unggul

Di Tengah Kisruh Blang Padang, Dua Mantan Pejabat Wakafkan Tanah untuk Dayah dan SMK Unggul

5 Juli 2025
telitik.com

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Navigate Site

  • beranda
  • Home 2
  • Home 3
  • Home 4
  • Home 5
  • Home 6
  • mobile
  • Redaksi
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.