TELITIK.com, Banda Aceh – General Manager PT Garuda Indonesia Cabang Banda Aceh, Nano Setiawan, memastikan bahwa penerbangan pemulangan jemaah haji asal Aceh dari Madinah tidak melintasi wilayah konflik seperti Iran atau Israel. Ia menegaskan tidak ada perubahan rute dalam proses pemulangan tersebut.
“Tidak ada perubahan rute, masih sama seperti sebelumnya,” kata Nano kepada wartawan, Senin, 30 Juni 2025.
Nano menjelaskan bahwa seluruh proses operasional penerbangan, mulai dari penentuan jalur hingga kesiapan armada, telah disusun berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. SOP tersebut mencakup antisipasi risiko dan penyesuaian rute untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang.
“Dalam dunia penerbangan, segala sesuatu sudah diatur dengan SOP, termasuk mitigasi risiko sebelum terbang,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa faktor keamanan dan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama maskapai. Bahkan, jika terjadi situasi darurat di udara, pilot atau Pilot in Command (PIC) memiliki kewenangan dan prosedur khusus untuk melakukan pendaratan darurat demi keselamatan jemaah.
“Jika harus mendarat di tempat tertentu, termasuk untuk evakuasi jemaah haji, kami siap mengambil langkah terbaik,” ujarnya.
Garuda Indonesia, kata Nano, juga siap menjamin kenyamanan jemaah dalam situasi tak terduga seperti transit darurat. Pihak maskapai akan membantu menyediakan akomodasi sementara serta kebutuhan penting lainnya.
“Kami akan bantu pengadaan tempat tinggal sementara, baik untuk menginap maupun kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Nano menegaskan bahwa Garuda Indonesia memiliki komitmen penuh terhadap keselamatan dan kenyamanan seluruh penumpang, termasuk jemaah haji Aceh dalam proses kepulangan dari Tanah Suci.
“Kami bertanggung jawab penuh atas seluruh aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang,” pungkasnya. []